Laskar Pelangi, sebuah novel yang unik, indah, menyentuh, jujur, penuh inspirasi, ajaib dan luarbiasa. Novel ini unik karena menerobos belantara pernovelan bergenre teenlit yang sedang trend di Nusantara. Bahasa dan gaya tulisannya yang indah, sungguh nikmat untuk dibaca. Menceritakan sisi kehidupan manusia dengan apa adanya, terus terang dan jujur. Sebuah kisah yang membuat jiwa melankolis saya terkapar dalam keharuan. Dan yang pasti, novel ini berhasil mendobrak kebodohan diri dan kebekuan pikiran saya.
Saya jadi merasa tidak berarti apa-apa setelah selesai membaca novel Laskar Pelangi. Pencapaian hidup saya sungguh tidak pantas dibandingkan dengan perjuangan hidup anak-anak Belitong yang dikisahkan di novel bestseller nan fenomenal ini. Bacaan yang membuat saya tersadar akan kemalasan dan kecengengan saya selama ini. Bahkan seorang teman sampai berkata “Seandainya saya membaca novel ini sedari dulu, tentu kehidupan saya akan jauh lebih bermakna”.
Meski ada beberapa hal yang terasa berlebihan dan dipaksakan, keseluruhan novel ini sungguh memukau. Penceritaannya membuat saya selalu menunggu kisah selanjutnya. Bahkan, saya jadi merasa sayang untuk menyelesaikan membacanya.Gaya bahasanya membumi tapi penuh makna. Penokohannya berhasil menghidupkan sosok yang dekat dengan kenyataan. Membacanya, seakan menyelami kehidupan kita yang sebenarnya.
Seharusnya, semua guru di Indonesia sebijak Pak Harfan dan berhati selembut Ibu Muslimah. Semestinya, semua anak Indonesia sejenius Lintang, sekreatif Mahar dan penuh optimis layaknya Ikal. Sehingga tercipta manusia-manusia pilihan yang tangguh dan berperilaku mulia. Semoga, Laskar Pelangi akan lahir kembali di masa kini dan masa yang akan datang.