Tuesday, January 19, 2010

Indomie (mungkin) Seleraku...






Mie instant, siapa sih yang tidak mengenal produk Fast Moving Consumer Goods (FMCG) yang satu ini. Kalaupun ada yang tetap ngeyel tidak kenal, saya yakin itu hanya soal penyebutan saja. Barangkali dia lebih mengenal "indomi" untuk menyebut produk mie siap saji itu.
Bicara soal sebutan bagi produk mie instant, di masa kecil saya dulu, justru kata "sarimi" lebih populer. Saat itu, saya biasa menggunakan istilah "sarimi" untuk menyebut "mie instant". Saya kurang tau bagaimana kebiasaan itu terbentuk, mungkin karena saya termasuk segmen SES C-D alias golongan ekonomi menengah ke bawah, yang sepertinya menjadi target utama lini merek Sarimi. Sedangkan Supermi dan Indomie, ditujukan bagi segmen menengah ke atas, sehingga dibandrol harga lebih tinggi dengan kualitas lebih baik tentunya. Saat itu pun, iklan Sarimi sering tayang di tv. Saya masih ingat jingle-nya: "Sarimi...dari aromanya terbayang kelezatannya" (CMIIW...).
Sebenarnya, saya kurang suka dengan mie instant. Kadang, rasa bumbunya benar-benar memuakkan, hingga merusak indra perasa di lidah saya. Tapi, saya harus berkompromi dengan hal itu ketika saya melanjutkan SMA di Purwokerto yang cukup jauh dari rumah. Karenanya, saya harus kost untuk mendukung aktivitas sekolah. Nah, bukankah anak kost itu identik dengan mie instant? Dan saya menjawab iya...
Dari sekian merek mie instant yang tersedia di pasaran, saya lebih suka Indomie. Dan menurut saya, Indomie Goreng paling enak dibanding varian Indomie lainnya. Satu lagi yang pernah jadi favorit saya ialah Indomie Rasa Nusantara. Waktu itu, saya sampai terobsesi mencoba seluruh pilihan rasanya.
Kebiasaan makan mie instant, berlanjut di masa kuliah. Sekali lagi, karena saya mesti jadi anak kost. Kali ini, bahkan lebih jauh dari rumah, tepatnya di Semarang. Hasilnya, mie instant masih lekat dengan kehidupan saya. Apalagi, di sekitar kampus bertebaran warung indomie (biasanya juga menyediakan bubur kacang hijau dan kebanyakan penjualnya orang Sunda). Dan Indomie tetap jadi pilihan pertama saya.
Tahun 2003, Mie Sedap menyerbu pasar mie instant nusantara. Merek keluaran Wings Group ini beriklan begitu gencar di media massa, terutama di televisi. Begitu juga dengan promo sampling (coba gratis) di pusat keramaian. Dengan tekstur mie lebih kenyal dan rasa lebih sedap (sesuai dengan namanya), Mie Sedap mendapat respon bagus dari penikmat mie instant, termasuk saya. Dengan dukungan jalur distribusi yang kuat, Mie Sedap sukses meraih posisi runner up, di bawah merek Indomie.
Kini, Indomie masih jadi yang pertama di pasar mie instant tanah air. Meski sempat digempur oleh Mie Sedap, Indomie belum tergoyahkan. Merek milik grup Indofood ini, menguasai 69,6% pangsa pasar mie instant dalam negeri* dan Mie Sedap membuntuti dengan penguasaan 23%. Sisanya, diperebutkan oleh 8 merek lain (termasuk Supermi, Sarimi dan Popmie, yang juga keluaran Indofood).
Indofood Sukses Makmur pemilik merek Indomie, tentunya mempunyai strategi untuk mempertahankan kekuasaannya. Sebagai pemimpin pasar, perusahaan ini memiliki keunggulan secara total, dari produksi hingga distribusi. Selain itu, Indofood juga memiliki merek Supermi, Sarimi dan Sakura, yang bisa digunakan jadi tameng menghadapi pesaing-pesaing Indomie. Kemudian, Indomie juga sangat kuat secara merek dan selalu berusaha memperkuat nilai mereknya. Hal ini, bisa kita liat dari iklan-iklan televisinya yang lebih banyak untuk pencitraan dan tidak terlalu menonjolkan rasa produk atau harga. Indomie juga menyelenggarakan event untuk membangun sekaligus meremajakan merek Indomie, seperti Indomie Jingle Dare yang menyasar audience anak SMA.
Setiap merek, sudah seharusnya peka dengan perubahan pasar. Situasi dan kondisi pasar, tidak selalu sama. Salahsatunya ialah usia konsumen yang selalu bertambah. Pun dengan pola pikir dan pandangan mereka, termasuk dalam memilih merek suatu produk. Kemudian, munculnya konsumen usia muda, sudah pasti perlu pendekatan khusus untuk mengkomunikasikan merek ke mereka. Dan menurut saya, Indomie sukses merawat mereknya sehingga hari ini masih kokoh di puncak pasar mie instant dan berhasil membuat jutaan orang Indonesia berkata: Indomie... Seleraku...
Bagaimana menurut Anda?


* hasil riset Mars di 7 kota besar di Indonesia (Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Semarang, Makassar dan Denpasar) tahun 2008.

- terinspirasi iklan terbaru Indomie (versi ganti kemasan)
- Sumber gambar: http://behance.vo.llnwd.net/profiles10/334599/projects/2074748/d9acb14d44ea0f121189ceb2b94d3d2f.jpg












8 comments:

  1. soal kemasan, menurut saya masih bagusan yg lama. apalagi yg varian mi gorengnya.

    kalo iklan yg baru, mungkin g sesurprise waktu ganti dari yg versi jingle dengan berbagai bahasa daerah itu ke versi indonesia banget dengan suara judika (karakter suaranya judika kuat banget). kalo yg iklan idul fitri kemarin malah g begitu suka, kurang idul fitrinya. iklan yg terakhir, lumayan memberi penyegaran. kalo sering muncul dengan versi yg g berubah bisa bikin bosen. ditambah lagi pas ada penggantian kemasan (masih protes dengan kemasan yg baru, masih kurang catchy)

    ReplyDelete
  2. IMHO, Indomie konsisten banget menggunakan jingle yang sama dari jaman baheula hingga saat ini, dengan aransemen yang berbeda tentunya...

    Salam Pariwara...!

    ReplyDelete
  3. indomie akan selalu dikenang herbalis...menanggapi indomie yg mulai dikhawatirkan kandungan berbahayanya...setuju jika indomie merubah image itu dg merubah produknya yg sehat dan memberikan efect yakin kepada konsumen klo indomie itu sehat..."indomie herbal"...wkakakak...

    ReplyDelete
  4. Mie instant, dengan kandungan bahan penyedap dan bahan pengawetnya, sulit menghapus kesan 'kurang sehat' darinya. Paling tidak, produsen berupaya 'mendidik' konsumen bagaimana cara konsumsi mie instant secara tepat. Misal, cara masak yang benar, melengkapinya dengan makanan sehat (daging, telur atau sayuran hijau), dsb.

    ReplyDelete
  5. i lone indomie

    ReplyDelete
  6. Nice blog.

    Visit ittelkom-sby.ac.id

    ReplyDelete
  7. Menarik
    Kunjungi ittelkom-sby.ac.id

    ReplyDelete
  8. Thanks you for the information, very good article btw! Please visit our website too!! https://telkomuniversity.ac.id/

    ReplyDelete