Jam setengah delapan malam Rabu sore itu, akhirnya saya sampai di halte busway Harmoni, ketemu dengan Roy, teman kampus yang sekarang tinggal di Jakarta. Kita berdua beruntung mendapatkan tiket gratis acara kopi darat ulang tahun ke-7 milis Creative Circle Indonesia (CCI), milisnya praktisi iklan (termasuk mahasiswa dan orang biasa yang mencintai periklanan) se-Indonesia, yang kami tergabung di dalamnya. Lumayan lah, bisa dapet tiket seharga 150 ribu rupiah itu. He3…
Setengah jam menelusuri jalanan Jakarta, saya sampai di Menara Jamsostek, Gatot Subroto. Masuk ke venue, acara belum dimulai, jadi saya masih sempat makan malam (mumpung gratis, euy). Jam setengah sembilanan, acara inti pun digelar, talkshow dengan tema “The Next Advertising Rising Star”. Dipandu om Daniel Rembeth, moderator milis CCI, yang CEO The Jakarta Post.
Pembicara pertama, om Budiman Hakim, Creative Director Macs 909 sekaligus penggagas milis CCI ini. “ Jadikan kreatif sebagai sikap hidup kamu, apapun yang kamu lakukan”, itu yang bisa saya tangkap dari pembicaraan Beliau. Bahkan, seorang ibu yang bisa mengatur uang belanja pemberian suaminya yang hanya 400 ribu untuk makan sekeluarga sebulan, ia adalah seorang kreatif luar biasa.
Giliran ke-2, tampil om Amrie Z. Noer, alumnus Teknik Arsitektur ITB yang terjun ke dunia iklan (Chairman Mad Communications). Pesan Beliau yang terekam di benak saya adalah: “Anda berada di jalur yang tepat!” Kenapa? karena era ekonomi kreatif segera hadir di depan mata kita. Di Indonesia, industri kreatif ( periklanan masuk di dalamnya) menyumbang 7 % dari GDP. Om Amrie juga bercerita tentang David Droga, salah satu ikon periklanan dunia dengan segudang prestasinya. Seorang creative director ketika usianya baru 21 tahun, mengoleksi 40 Cannes Lions, 12 D&AD Awards, termasuk dalam 40 Most Influential People in Europe under the age of 40 versi Media Magazine 2001.
Ivan Hadiwibowo, Executive Creative Director JWT, tampil sebagai pembicara ketiga. Profesional muda ini, menjelaskan tentang 16 Habits Creative People, yang dulu pernah diposting om Budiman Hakim di milis CCI. “Kreatif adalah dibentuk dengan kebiasaan, bukan sekedar bakat” itu yang saya ingat dari pembicaraannya.
Pembicara ke-4, Glenn Marsalim, seorang creative freelancer. Bagi dia, setiap orang bisa jadi rising star untuk orang lain, dan itu tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun. Iim Fahima adalah rising star bagi Glenn, karena ada ikatan emosional di antara mereka. Tapi, bahkan seorang David Droga pun bukanlah seorang rising star di mata Glenn, karena tiadanya ikatan personal di antara keduanya.
Di bagian akhir, tampil mba Iim Fahima, owner Virus Communication ( saya pernah tes copywriter di biro iklan tsb), menjelaskan tentang iklan online yang menjadi bidang usahanya. Era digital, memungkinkan semua orang menjadi the next rising star. Dan tren yang terjadi, banyak anak muda yang expert di bidang IT, ujung-ujungnya akan muncul seagai seorang entrepreneur dengan mendirikan usahanya sendiri. Dan ketika anak muda tersebut bertemu orang yang hebat di marketing, pasti memunculkan revolusi dalam dunia online. Seperti fenomena kesuksesan facebook dan wordpress. Dan satu hal yang perlu dicamkan oleh mereka yang sedang dalam proses menjadi the next rising star: “Jangan pernah mengeluh!”
Jam 22.30, saya cukupkan berada di acara itu. Kayaknya ada acara lanjutan yang tidak perlu saya ikuti, bahkan wajib saya tinggalkan. Sudah banyak “suplemen” yang bisa saya reguk dari acara tersebut. Saatnya pulang ke kost teman saya, istirahat untuk mempersiapkan perjalanan pulang esok hari.
A Mindful Year
10 months ago
sip....TERUSKAN...!!!! (dias)
ReplyDeleteTerimaksih...! Mohon dukungan do'a, Mas...
ReplyDelete