Monday, April 12, 2010

MIX Agency of The Year 2010: Kreativitas dan Efektivitas Semakin Padu

JWT Indonesia mencatatkan diri sebagai Best of The Best Advertising Agency atau Biro Iklan Terbaik di ajang MIX Agency of The Year tahun ini. Dari survei kepada pengguna jasa biro iklan (marketer) yang digelar oleh majalah MIX, biro iklan multinasional tersebut unggul dalam Efektivitas Strategi, Target Market Insight, Industry Insight, Value for Money dan Reputasi.

Raihan biro iklan yang dipimpin oleh Lulut Asmoro ini, semakin membuktikan semakin padunya kreativitas dan efektivitas dalam dunia periklanan. Karena, selain meraih gelar MIX Advertising Agency of The Year 2010, JWT adalah jawara Citra Pariwara 3 tahun berturut-turut (The Best Agency tahun 2007-2009). Koleksi Silver Asia Pacific Ad-Fest'09 dan Silver Cannes'08, juga membuktikan kehebatan JWT secara kreativitas, karena baik Citra Pariwara, AP-Adfest maupun Cannes, lebih menitikberatkan sisi kreatif dalam penilaiannya.

Di posisi runner-up, biro iklan lokal Matari masih menunjukkan kekuatannya di pentas industri periklanan tanah air. Perusahaan yang didirikan oleh Ken Sudarto pada 30 Januari 1971 ini, menjadi The Best Creative pada gelaran penghargaan untuk para agency di bidang marketing communication berdasarkan pilihan para marketer ini. Merujuk citarasa lokalnya, Matari mengklaim sebagai biro iklan yang paling memahami pasar dan konsumen Indonesia. Selain menjadi runner-up di ajang MIX Advertising Agency of The Year 2010, Matari pernah meraih penghargaan finalis CLIO Award-anugerah periklanan paling bergengsi di seluruh dunia.

Semakin 'akur'-nya aspek kreatif dan efektif dalam periklanan, juga bisa dilihat dari biro iklan di posisi ke-3 Advertising Agency of The Year 2010, Ogilvy. Biro iklan yang menyandang nama besar David Ogilvy-salah satu tokoh besar periklanan dunia ini, menggunakan formula Twin Peak dalam mengangani proyek-proyek iklannya. Prinsip kerja Twin Peak ialah terbaik dalam menghasilkan kreativitas sekaligus efektivitas, dan hal ini dibuktikan oleh klien-klien Ogilvy, salah satunya Unilever, yang mempercayakan 15 brand-nya kepada biro iklan multinasional ini.

Nah, dari cerita di balik kemenangan 3 besar The Best Advertising Agency of the Year 2010 tadi, semakin mendekatkan 'jarak' antara 'iklan kreatif' dan 'iklan efektif' yang menjadi perdebatan abadi para praktisi periklanan. Iklan tidak bisa diukur dengan parameter kreativitas saja, tapi juga bisa diukur secara kuantitatif. Selain kemasan yang kreatif, iklan juga harus bisa memenuhi tujuan dan sasaran komunikasi pemasaran, salah satunya untuk meningkatkan penjualan produk. Mungkin benar apa yang pernah dilontarkan oleh David Ogilvy, bahwa “If it doesn't sell, it isn't creative.”

Bagaimana menurut Anda?


- sumber: Majalah MIX edisi April 2010